Jumat, 16 Desember 2016

Arti Lambang/Logo Kabupaten Musi Rawas

Kita sebagai warga masyarakat Kabupaten Musi Rawas yang baik seharusnya kita mengetahui maksud dan arti logo/lambang Kabupaten Musi Rawas. Untuk jelasnya simak ulasan berikut ini :
Logo Kabupaten Musi Rawas

Bentuk : 
Lambang Daerah Kab Musi Rawas berbentuk PERISAI yang merupakan JANTUNG, di mana terdapat 5 (lima) sudut yang mencerminkan bahwa Kab Musi Rawas merupakan bagian dari Wilayah Lima Unsur PRAMUGARI NEGARA yang berasal dari RAKYAT, yakni :

  • Angkatan Darat
  • Angkatan Laut
  • Angkatan Udara
  • Kepolisian Republik Indonesia
  • Pemerintahan Sipil
Warna :
Lambang Daerah dihiasi oleh tata warna sebanyak lima macam warna yang terdiri dari :
  • Latar belakang warna merah
  • Tulisan dan padi warna emas
  • Lukisan bukit, batang karet dan kapas warna hijau
  • Kembang kapas dan lukisan garis mendatar berwarna putih
  • Sungai Musi bertemu dengan Sungai Rawas berwarna biru
Falsafah dan Tata Warna :
Latar belakang berwarna merah, melambangkan bahwa daerah Musi Rawas memiliki pahlawan-pahlawan yang muncul dari daerah ini.
Tulisan huruf cetak yang merupakan nama Daerah Musi Rawas yang berasal dari PENYATUAN dua daerah ex Kawedanan, yakni Kawedanan Musi Ulu dan Kawedanan Rawas. Meskipun keduanya mempunya dua bahasa daerah yang berbeda, yakni Bahasa Musi dan Bahasa Rawas, namun dapat saling mengerti. Warna kuning emas mencerminkan bahwa di kandungan bumi daerah Kab Musi Rawas terdapat emas yang merupakan logam mulia yang tinggi nilainya di samping bahan mineral lainnya. Falsafah dan tulisan dengan warna kuning emas di atas warna biru mengandung arti bahwa Musi Rawas terletak di daerah agraris yang subur.
Lukisan sebuah bukit, ialah Bukit Sulap yang terletak dalam radius Kota Lubuk Linggau yang melambangkan “suatu kemegahan” yang khas di daerah Musi Rawas, karena Bukit Sulap adalah sebuah bukit yang pandai bermain sulap, dilihat dari jauh dia tetap dekat, sedangkan warna hijau berarti subur makmur.
Lukisan garis-garis mendatar sebanyak 6 garis, melambangkan daerah Kab Musi Rawas terdapat 6 macam kebudayaan asli, dengan 6 bahasa berlainan, tetapi sebagian besar mereka saling mengerti, baik bahasa maupun adat dan kebiasaan masing-masing yaitu : Bahasa dan Adat Musi, Bahasa dan Adat Rawas, Bahasa dan Adat Saling, Bahasa dan Adat Rejang, Bahasa dan Adat Jawa, Bahasa dan Adat Campuran atau pendatang. Sedangkan warna putih perak bearti kesucian dan kemurnia sebagai fundamen tempat mendirikan kebenaran yang universal.
Lukisan batang karet melambangkan bahwa dalam sejarah perkembangan tradisional penduduk daerah Musi Rawas standar penghidupannya tergantung dari hasil perkebunan karet rakyat, sedangkan usaha tani lainnya hanya merupakan usaha sekunder. Pangkal batang karet yang berwarna hijau melambangkan kesuburan pohon, sedangkan putih adalah warna getah susu/ latex dengan mangkok dan cangkirnya.
Lukisan sebatang padi yang terdiri dari 20 butir padi melambangkan bahwa di Kab Musi Rawas terdapat 20 struktur pedesaan dengan kegiatan sosial dan ekonominya memberikan karakteristik wilayah-wilayah yakni 18 marga yang merupakan kesatuan wilayah dengan dusun-dusun yang berlainan serta 2 daerah yang bersekutuan adat terdiri dari beberapa kelurahan yang sederajat dengan kekerioan dalam marga dengan sumber penghidupan bertani dan bertanam padi sawah dari padi ladang. Warna kuning emas adalah keaslian warna butir-butir padi yang telah masak dpt dijumpai sepanjang musim.
Lukisan tangkai kapas dan kembangnya, melambangkan kandungan alam sebagai sumber kegiatan ekonomi di Kab Musi Rawas, 5 sumber alam potensial yang sekaligus melambangkan kemakmuran masyarakat dan daerah yaitu :
  • Karet (Perkebunan Rakyat)
  • Emas (Potensial)
  • Batu Bara (Potensial)
  • Minyak Bumi (Potensial)
  •  Alumunium (Potensial) 
Warna hijau dan putih daun kapas melambangkan kesuburan daerah ini dan kapas merupakan bahan benang yang asli.
Lukisan sungai yang membentuk setengah lingkaran dan menyatu di bagian bawahnya melambangkan Sungai Musi dan Sungai rawas yang bertemu menjadi sati di daerah Musi Ilir, dekat perbatasan dengan Musi Banyuasin yang terjkenal dengan Muara Rawas. Kesatuan nama Sungai Musi dan Sungai Rawas itulah yang menjadi sumber sejarah daerah ini menjadi Kab Musi Rawas.Kedua sungai tersebut mengandung falsafah daerah yaitu walaupun penduduk daerah ini bermacam adat  budaya dan bahasa lokal namun landasan keyakinan hidup berbangsa dan bernegara satu, yaitu Pancasila dengan pengertian tunggal yang resmi dan satu tujuan perjuangan hidup, yang menciptakan dan mewujudkan persatuan dan persekutuan daerah untuk menuju cita-cita adil, makmur dan bahagia, dalam arti jasmani dan rohani. Lambang daerah Musi Rawas telah disahkan melalui Panitia Sayembara Lambang Daerah Musi Rawas tanggal 11 Februari 1969 kemudian disahkan oleh DPRD GR Kab Musi rawas.
Diterbitkan lagi oleh Pemdes Rejosari Kec. Megang Sakti. Sumber website Pemkab Musi Rawas 

Rabu, 14 Desember 2016

Kepala Desa Rejosari

NAMA               : SUBAKIR
UMUR               : 43 TAHUN
PEKERJAAN    : TANI
JABATAN         : KEPALA DESA REJOSARI (2015-2021)
ALAMAT          : RT. 01 DESA REJOSARI KEC. MEGANG SAKTI

Gebrakan Kepala Desa Rejosari di Tahun 2016




Dalam melaksanakan tugasnya sebagai Kepala Desa Rejosari, Bapak Subakir yang dibantu oleh aparatur Pemerintahan Desa Rejosari, Kecamatan Megang Sakti Kabupaten Musi Rawas SUmatera Selatan, ini akan melakukakn gebrakan dalam segi pembangunan yang didanai dari Dana Desa (DD) maupun Alokasi Dana Desa (ADD) Tahun anggaran 2016.
Gerbrakan tersebut mulai dari pembangunan gedung TK, perpustakaan desa, Pembangunan siring, sarana dan prasarana penunjang kegiatan TK, gedung posyandu Dusun 3, pembangunan poskamling, pembangunan gapura, talut TPU dan bantuan operasional lembaga yang ada di desa. Selain gebrakan pembangunan fisik, pelayanan administrasi kepada masyarakat juga ditingkatkan dengan melakukan pelayan setiap hari di kantor desa. Selain daripada itu peningkatan kapasitas kelembagaan juga ditingkatkan diantaranya PKK, Posyandu, Karang Taruna.
Diharapkan dengan peningkatan infrastruktur yang ada di desa dapat meningkatkan taraf hidup warga masyarakat, baik itu taraf kesehatan, pendidikan, perekonomian yang ahirnya meningkatkan kesejahteraan warga Desa Rejosari.
Pembangunan yang didanai dengan Dana Desa dan Alokasi Dana Desa selaras dengan visi dan misi Kepla Desa Rejosari pada saat pencalonan menjadi kepala desa Rejosari yaitu meningkat pelayanan masyarakat dan juga meningkatkan perekonomian masyarakat.

Senin, 12 Desember 2016

Musrenbangdes Desa Rejosari Tahun Anggaran 2017

Musrenbangdes Desa Rejosari Tahun Anggaran 2017


Musrenbangdes merupakan titik awal pembangunan tahun anggaran berikutnya. Musrenbangdes merupakan penyaringan gagasan sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa dan juga Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Dalam musrenbangdes melibatkan banyak pihak diantaranya Ketua RT, Kepala Dusun, unsur perempuan (PKK, Posyandu) dan juga tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan juga tokoh pendidikan.

Musrenbangdes Desa Rejosari Kecamatan Megang Sakti telah dilaksanakan pada tanggal 10 Desember 2016 dihadiri oleh seluruh unsur-unsur terkait yang ada di Desa Rejosari. Pada acara yang dihadiri oleh 46 orang wakil masyarakat dipimpin langsung oleh Kepala Desa Rejosari Bapak Subakir. Adapun poin-poin yang diusulkan oleh masyarakat yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran 2017 berupa pengadaan barang dan jasa, pembangunan fisik, pendidikan dan pelatihan dan juga penambahan modal usaha baik itu BUMDes dan juga Simpan Pinjam PKK.

Usulan yang disampaikan oleh masyarakat Desa Rejosari seara garis besar adalah sebagai berikut :

  • Pengerasan jalan
  • Pembangunan poskamling
  • Pembangunan gapura
  • Pembangunan siring
  • Pembangunan gorong-gorong dan plat deker
  • Pengadaan sarana dan prasarana TK/PAUD
  • Pengadaan sarana dan prasarana Posyandu
  • Pengadaan sarana dan prasarana Karang Taruna
  • Penyerrtaan modal BUMDes
  • Pelatihan dan pendidikan


Meski demikian semua usulan yang disampaikan oleh masyarakat dalam Musrenbangdes akan digodok dan dipilah-pilah sesuai dengan skala prioritas, mana yang lebih mendesak untuk dikerjakan lebih dulu dan mana yang akan dikerjakan kemudian. Namun menurut Kepala Desa Rejosari seluruh usulan yang disampaikan oleh masyarakat asal diperuntukan untuk kepentingan orang banyak insya allah akan didanai. Jika tidak tahun ini insya allah tahun berikutnya.